Jumlah Pengunjung

[ Hak Cipta milik Scanlinestudio. Silahkan simpan (save) halaman blog kami bila ingin dibaca lebih lanjut, Terimakasih ]
Klik-lah pada gambar untuk tampilan lebih jelas

Kamis, 20 November 2008

RAB & fungsinya

Mendirikan bangunan membutuhkan keberanian & tekad karena rasa was-was akan selalu muncul, apakah bangunan bisa terselesaikan, apakah dana ditabungan cukup. Dalam hal ini ajaklah sang “Arsitek” berkonsultasi, karena “Arsitek” bukan sekedar konsept or & desainer tetapi juga perencana demi terwujudnya desain ter
sebut. Terlebih jika sang Arsitek menyebut tempat usahanya sebagai Konsultan Arsitektur.
 
Apa itu RAB?
Dalam salah satu pelayanan arsitektur terdapat RAB (Rencana Anggaran Biaya), yang merupakan Estimasi Rencana Anggaran Biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan bangunan. RAB baku merujuk pada estimasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kimpraswil setempat. RAB ini merupakan acuan estimasi untuk pemborong, dan tentunya sudah termasuk keuntungan si pemborong itu sendiri.

Apa bedanya dengan RAP?
RAP (Rencana Anggaran Proyek/Pelaksanaan) merupakan Rencana Kerja yang didalamnya termuat biaya, bobot pekerjaan (dalam prosentase), waktu pelaksanaan (memulai pekerjaan pada hari keberapa & berapa lama akan selesai).

Manfaat menggunakan RAB & RAP
- Sebagai acuan untuk mengontrol pengeluaran biaya, kapan saatnya menggunakan material mewah kapan saatnya harus berhemat
- Sebagai pertimbangan point apa yang harus didahulukan & point apa yang bisa ditunda pelaksanaannya jika dana sudah menipis
- Sebagai acuan untuk membayar jasa Perencana atau Pelaksana (dengan prosentase)
Janganlah “menekan” harga RAB untuk menekan harga jasa perencana atau pelaksana
Sering sekali owner untuk mengurangi fee arsitek/perenc
ana atau pelaksana untuk mendapatkan harga lebih murah. Mintalah kebijakan arsitek atau pelaksana untuk menurunkan prosentase jasa/fee yang akan diterima daripada harus menurunkan estimasi RAB.

Menurunkan harga dengan cara:
- Menghilangkan elemen pada desain: dapat berakibat desain akan tidak "seindah" aslinya bahkan dapat keluar dari konsepnya.
- Menekan RAB: dapat berakibat sulitnya mengontrol harga karena data bisa dikatakan terlalu fiktif/mepet. Akan terjadi perselisihan dikemudian hari, tidak dapat mengestimasi harga karena harga melambung tinggi(untuk perencana), tidak dapat mengatur pengeluaran karena tidak sesuai dengan RAB(untuk pelaksana).

Maka pergunakanlah RAB seefisien mungkin untuk terselesaikannya bangunan anda sesuai dengan kemampuan budget anda.


















Gambar Rumah yang terbengkalai pekerjaannya hingga tahun 2008


















Gambar Rumah dalam perencanaan tahun 2004-2005 (saat saya masih bergabung dengan biro konsultan lain)

3 komentar: