Jumlah Pengunjung

[ Hak Cipta milik Scanlinestudio. Silahkan simpan (save) halaman blog kami bila ingin dibaca lebih lanjut, Terimakasih ]
Klik-lah pada gambar untuk tampilan lebih jelas

Rabu, 24 Februari 2010

INTERIOR NOVOTEL

Nama Proyek: Interior Novotel
Lokasi: Yogyakarta, DIY
Owner: Hotel Novotel

Menuju Visit Indonesia, Hotel Novotel Yogyakarta akan melakukan Renovasi secara bertahap dari rancangan interior yang lebih bernuansa budaya (heritage) menuju nuansa modern dan minimalis.
Berikut merupakan penjelasan karya kami dalam beberapa penawaran perancangan interior hotel Novotel Yogyakarta.

PERGOLA RUANG KAYU API
Ruang Kayu Api adalah nama sebuah ruangan yang berupa restoran outdoor dan biasa digunakan untuk acara barbeque dan "pesta kebun". Pergola yang digunakan pada keadaan eksisting terbuat dari bahan chroom dan beratapkan kain.















(Gambar keadaan Ruang Kayu Api)

Dalam design diminta untuk membuatkan beberapa type pergola berbahan dasar kayu glugu (kelapa) dan tetap beratap kain. Dalam mencari bentuk pergola, maka kami mensurvey beberapa varian bentuk pergola.















(Gambar contoh pergola)

Dan akhirnya kami memberikan 3 type pergola sesuai tuntutan owner.
Gambar variasi desain pergola














































INTERIOR RUANG LOBBY
Eksisting Ruang Lobby Novotel memiliki perpaduan beberapa arsitektur etnik Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan dipadu juga dengan konsep minimalis.


Dalam design dituntut menyelesaikan beberapa hal yang ingin diwadahi, diantaranya:
- Sofa dalam keadaan awal lebih sering kotor dan sulit membersihkan.
Maka busa sofa ditambahkan kain pelapis agar pengguna ruang tidak langsung duduk ke busa sofa

- Tempat koran terletak agak tidak terlihat dari tempat duduk Lobby, dan masih menggunakan bentuk biasa. Maka tempat koran diletakkan pada area yang dapat dilihat dengan mudah dan menggunakan bentuk yang disesuaikan dengan bentuk kursi

- Batu candi dibawah bunga terkesan masif.
Maka kami mengganti dengan bahan kayu dan terdapat lampu yang dapat berubah warna sesuai dengan tema Hotel

- Ruang pamer Gamelan, terletak dibawah seolah seperti kurang terhormat dan mengganggu sirkulasi.
Dan Ruang Cafe tidak memiliki pembatas ruang dengan ruang Lobby
Maka dibuatkan dressoir untuk dudukan Ruang Pamer Gamelan yang didalamnya terdapat lampu dan dapat membuat Gamelan lebih indah dan terhormat. Sekaligus sebagai background ruang gamelan diberikan sekat ruang Gamelan dan Cafe berupa bilah kayu yang terpasang vertikal dengan terdapat lampu pada bagian atas partisi tersebut.

Dan berikut desain yang kami tawarkan kepada pihak Novotel















SEBUAH PENGALAMAN BERHARGA DARI PEKERJAAN DIATAS
Proyek ini ternyata tidak berjalan sebagai mana yang diharapkan. Pada awalnya, salah satu pihak hotel yang menghubungi kami ingin mengadakan kerjasama sebagai vendor perencanaan dari hotel. Setelah perencanaan itu berjalan dan ada desain yang telah disetujui maka pihak hotel meminta kerjasama kembali sebagai vendor pelaksanaan sekaligus. Karena RAB dalam pelaksanaan tidak disetujui maka semua dibatalkan termasuk perencanaan. RAB kepada bagian "pimpinan" harusnya berbeda jika diberikan kebagian "penghubung" dan seterusnya, itulah alasannya.......

Pelajaran berharga yang dapat kami kutip dari kejadian ini
1. Jangan pernah menggabungkan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan.
Pekerjaan memang seharusnya dilakukan secara bertahap, step by step, jika pekerjaan perencanaan telah selesai dan terbayar maka dilanjutkan ke pekerjaan pelaksanaan.

2. Jangan pernah menitipkan karya apapun kepada konsumen jika tidak ada perjanjian atau DP dengan alasan apapun.
Karena saat ini sangat mudah dilakukan penggandaan karya, maka karya/hasil pekerjaanpun dapat digandakan. Dan jika perencanaan ditolak, konsumen sangat mudah melenggang tanpa membayar upah pekerjaan perencanaan.
Alasan apapun itu, apakah akan didiskusikan, akan ditawarkan ke bapak pimpinan, maka harus ada "pegangan yang sebanding" untuk dititipkan, apakah itu DP atau surat perjanjian. Serah terima, ada yang diserahkan dan ada yang diterima. Atau ada uang ada barang, kalau diibaratkan dalam hal berdagang.

3. Jangan pernah percaya pada label apapun.
Bekerja profesional, antara konsumen dan penyedia jasa, tanpa ada pengaruh apapun, apakah dia seorang sahabat, keluarga atau sebuah label besar. Jangan langsung terpesona melihat label besar, karena semakin besar label akan semakin besar tingkat birokrasi dan semakin sulit mendapatkan DP.

Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk rekan-rekan yang baru memulai jasa arsitektur untuk tidak mudah menitipkan hasil karya apapun jika belum ada serah terima, yang diserahkan sebanding dengan yang diterima, tidak sekedar ucapan terimakasih.

5 komentar:

  1. betul gan, kudu hati-hati untuk bersikap.. karena kita tidak tahu berhadapan dengan orang macam apa? mungkin aja orang lagi gak ada duit, coba2 sok mau renov inilah-itulah.. so ribet n buntutnya nol besar.. buang2 energi..

    BalasHapus
  2. no-4) tambahan saran utuk arsitek yang baca ni blog.. baca sikap klien anda pada pertemuan awal, (tidak perlu sungkan untuk menanyakan) sejauh mana scoope pekerjaan anda & gimana sistem pembayarannya..? disanalah jawaban itu akan anda ketahui baik ucapan atau sikap yang ia ditunjukkan. selanjutnya terserah anda utuk melanjutkan atau tidak project tsb.. karena bagi arsitek, waktu itu mahal harganya sehingga jangan di sia-siakan!

    BalasHapus
  3. Bekerjalah secara profesional tanpa memandang siapa yang dilayani.
    Jangan pernah terpengaruh akan janji manis, akan ada banyak proyek dibelakang hari bersamanya dll, itu malah akan mengeluarkan sifat "serakah" kita,
    Karena pekerjaan didepan kita saja belum tau ujungnya seperti apa... berakhir ceria atau manyun.. hehe... ^^
    Kalo berakhir manyun, apa masih mau tuk penawaran proyek berikutnya....??

    BalasHapus
  4. Mantap gan..., melayani dng baik maka kebaikan akan kita peroleh.....
    Sukses ya........

    BalasHapus
  5. Setuju, kadang nasib arsitek baik, kadang dapat 3m *makasih makasih makasih. hehehe... Blognya bagus gan.

    BalasHapus