Jumlah Pengunjung

[ Hak Cipta milik Scanlinestudio. Silahkan simpan (save) halaman blog kami bila ingin dibaca lebih lanjut, Terimakasih ]
Klik-lah pada gambar untuk tampilan lebih jelas

Kamis, 07 Juni 2012

MANFAAT LAYOUT FURNITURE - Benarkah 3D itu menipu?

Layout furniture, banyak yang menganggap hanya sebagai pelengkap atau pemanis didalam Denah Lantai dan juga ada yang menganggap sebagai icon ruangan saja. Namun, layout furniture memiliki nilai lebih dibandingkan pelengkap gambar kerja.


LAYOUT FURNITURE MEMBENTUK RUANG
Jika bangunan lebih menekankan konsep "form follow function" (Bentuk mengikuti fungsi) maka artinya "fungsi" memiliki peranan penting dalam membentuk dimensi ruang dan bentuk bangunan.

Pembentuk dimensi ruang ada beberapa hal, seperti ruang keluarga:
01. Pengguna, karakter & jumlahnya (ayah, ibu dan anak)
02. Aktifitas (menonton, belajar, diskusi, makan dll)
03. Sirkulasi (Dari ruang menuju teras atau kamar tidur), dst
Point nomor 2, biasanya akan menggunakan perlengkapan furniture/mebel tertentu, baik ukuran maupun penggunaan.

Dari beberapa hal diatas akan dirangkum dan di desain berapa dimensi ruang yang ideal, perletakan furniture (layout) dan sirkulasi ruang yang terbentuk.



FUNGSI LAYOUT FURNITURE
Jika bangunan anda lebih menekankan fungsi bangunan, alangkah disayangkan jika Denah tidak menampilkan layout furniture,
karena konsep desain tidak dapat terbaca didalam aplikasi Denah.
Ada beberapa kegunaan layout furniture, diantaranya:
1. Mempermudah perencanaan instalasi (listrik, sanitasi)
2. Mengetahui sirkulasi didalam ruangan
3. Mempermudah proses interior desain kedepan


BENARKAH 3D ITU MENIPU?
Pernyataan ini sering muncul ketika bangunan tidak sesuai dengan gambar yang dilihat. Namun apakah benar yang dilihat tersebut adalah gambar 3D atau hanya 2D. Terlalu sering kita melihat brosur perumahan menampilkan "Denah Berfuniture" bersamaan dengan visualisasi 3D. Mari kita refresh sejenak

PERBEDAAN 3D DAN 2D
3D adalah gambar yang terbentuk dari 3 vektor; x,y,z (panjang, lebar dan tinggi) sedangkan 2D adalah gambar yang terbentuk dari 2 vektor saja;
 - x,y (panjang, lebar) didalam aplikasi berupa Denah
 - x,z atau y,z (panjang, tinggi) didalam aplikasi berupa Tampak
 Jika perbedaan itu terletak di gambar 2D Denah berfuniture; ternyata "furniture lebih kecil daripada furniture normal", maka ini adalah PENIPUAN SKALA

Namun, jika perbedaan itu terletak di 3D, apakah hasil akhir lebih baik dari 3D atau lebih jelek,
maka itu tergantung pada KUALITAS antara Pelaksana Bangunan (kontraktor) dan Visualizer (pembuat 3D). Si kontraktor yang belum mampu membuat hasil lebih baik dari 3D atau Visualizer yang terbatas membuat visualisasi mendekati aplikasi bangunan. Ini hanya masalah KEMAMPUAN. 
Kita dapat mengecek di gambar kerja, RAB dan dokumen perencanaan lain. Kejadian yang lebih sering adalah hasil akhir lebih baik dibanding 3Dnya.

MENYIKAPI LAYOUT FURNITURE LEBIH KECIL
Untuk "pegangan" developer agar tidak dituntut, didalam brosur perumahan sering tertulis,
"gambar diatas hanyalah tampilan visualisasi, syarat dan kelengkapan terdapat pada gambar kerja" Jadi jangan berpegangan bahwa gambar itu adalah HASIL AKHIR

Untuk merasakan dimensi ruangan, ada cara praktis;
Berdirilah berhadapan dengan sudut ruangan, ukur dimensi ruang sesuai gambar, letakkan furniture bila perlu, simulasikan aktifitas didalamnya. Dengan cara tersebut, kita dapat menarik kesimpulan apakah tampilan Layout Furniture di Denah  tersebut benar atau tidak

3D BAJAKAN BERPENGARUH TERHADAP HASIL AKHIR
3D dan gambar kerja 2D adalah 2 perencanaan yang saling berhubungan. Akhir-akhir ini semakin marak brosur perumahan yang tidak menggunakan gambar kerja untuk menyusun 3D, namun sebaliknya dari 3D kemudian mengira-ngira gambar kerja Denah dan Tampaknya. Dan 3D yang digunakan adalah hasil dari download internet tanpa sepengetahuan pemiliknya (3D bajakan). Hal ini "sangat berpengaruh pada hasil akhir dari bangunan yang tidak akan sama dengan 3D". Apakah bangunannya akan terlihat lebih tinggi/rendah  dari gambar 3D atau ukuran kusen jendela yang tidak sesuai besarnya dan beberapa hal lainnya.

Apa yang dilakukan ketika melihat visualisasi 3D di brosur
Telitilah apakah perumahan tersebut memiliki web/blog yang KARYANYA TELAH DIUPLOAD di internet. Perumahan yang curang, tidak akan berani melakukan hal ini karena di internet terdapat banyak forum 3D yang anggotanya saling berkomunikasi.


Semoga tulisan ini bermanfaat & semoga kita dapat jujur dalam mendesain dan mempromosikan produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar